dejavu Banten on
Jumat, 02 Agustus 2019
Serang (dejavuBanten) - Dari data arkeologis, pada awalnya masyarakat Banten dipengaruhi oleh beberapa kerajaan seperti Kerajaan Salakanagara, yang kemudian dikalahkan oleh Tarumanagara yang membawa keyakinan Hindu-Buddha, seperti Tarumanagara, juga Kerajaan Sunda.
Dalam Babad Banten (Wahanten), mengkisahkan bagaimana Sunan Gunung Jati bersama Maulana Hasanuddin, melakukan penyebaran agama Islam secara intensif dan masif kepada penguasa Banten Girang beserta penduduknya.
Pada akhirnya Islam menjadi pilar pendirian Kesultanan Banten,
Sultan Banten dirujuk memiliki silsilah sampai kepada Nabi Muhammad, dan menempatkan para ulama memiliki pengaruh yang besar dalam kehidupan masyarakatnya.
Seiring dengan intensifnya dakwah Sunan Gunung Jati dan anaknya Maulana Hasanuddin, maka tarekat maupun tasawuf juga berkembang di Banten. Sementara sebagian masyarakat menyerap budaya Islam sebagai bagian dari kesehariannya.
Kadi memainkan peranan penting dalam pemerintahan Kesultanan Banten, selain bertanggungjawab dalam penyelesaian sengketa rakyat di pengadilan agama, juga dalam penegakan hukum Islam seperti hudud.
Toleransi umat beragama di Banten saat itu masih menyisakan budaya toleransi masyarakat setempat. Hal ini terlihat masih kuatnya nilai-nilai kebinekaan Leluhur Nusantara, dan dibuktikan, di mana sekitar tahun 1673 telah berdiri beberapa klenteng pada kawasan sekitar pelabuhan Banten.
Hal ini sangat bertolak belakang dengan apa yang kita lihat pada saat ini, dimana Kebinekaan sudah terkikis. Jika tahun 1673 mereka yang beragama lain, dengan mudahnya mendirikan rumah peribatatan mereka, tapi kiranya tidak pada saat ini.
Labels:
Agama,
Ragam
Thanks for reading Sejarah Perjalanan Agama di Banten. Please share...!
0 Komentar untuk "Sejarah Perjalanan Agama di Banten"