-->

YSN (Yayasan Salakanagara Nusantara), dejavu Banten

Wanita Cantik di Mata Pria

Wanita Cantik di Mata Pria
Wanita-wanita Berparas Menawan Hati

News

Didukung Oleh

Back to Blogspot A to Z

Silsilah Sultan Banten

Kiri - Sultan Syarif Muhammad ash-Shafiuddin

Serang (dejavuBanten - 2016 - Sekarang Sultan Syarif Muhammad ash-Shafiuddin Ratu Bagus Hendra Bambang Wisanggeni Soerjaatmadja. Di bawah pemerintah Provinsi Banten, Indonesia

Daftar Sultan Banten

Sultan Syarif Hidayatullah Sunan Gunung Jati Sultan ke-2 Kesultanan Cirebon
  • 1552 - 1570 Sultan Maulana Hasanuddin Pangeran Sabakinking 8 Oktober 1526 M (1 Muharam 933 H) - 1552 M, sebagai kadipaten di bawah Kesultanan Cirebon
  • 1570 - 1585 Sultan Maulana Yusuf Pangeran Pasareyan
  • 1585 - 1596 Sultan Maulana Muhammad
Pangeran Sedangrana
Prabu Seda ing Palembang
  • 1596 - 1647 Sultan Abdul Mafakhir Mahmud Abdulkadir
Pangeran Ratu
Sultan Agung
  • 1647 - 1651 Sultan Abu al-Ma'ali Ahmad
Pangeran Anom
Sultan Kilen
  • 1651 - 1683 Sultan Ageng Tirtayasa, alias Abu al-Fath, alias Abdul Fattah
Pangeran Dipati
Pangeran Surya
  • 1683 - 1687 Sultan Abu Nashar Abdul Qahar
Sultan Haji 
Pangeran Dakar
Lahir - Mangkat : (1631 - 11 Desember 1692)

Berkuasa : 1682-1687
  • 1687 - 1690 Sultan Abu al-Fadhl Muhammad Yahya
  • 1690 - 1733 Sultan Abu al-Mahasin Muhammad Zainulabidin
Pangeran Adipadi
Kang Sinihun ing Nagari Banten
  • 1733 - 1750 Sultan Abdullah Muhammad Syifa Zainularifin
  • 1750 - 1752 Sultan Syarifuddin Ratu Wakil2 Pangeran Syarifuddin dalam pengaruh Ratu Syarifah
 Fatima
  • 1752 - 1753 Sultan Abu al-Ma'ali Muhammad Wasi Pangeran Arya Adisantika
  • 1753 - 1773 Sultan Abu al-Nasr Muhammad Arif Zainulasyiqin
  • 1773 - 1799 Sultan Aliyuddin I Abu al-Mafakhir Muhammad Aliyuddin
  • 1799 - 1801 Sultan Muhammad Muhyiddin Zainussalihin
  • 1801 - 1802 Sultan Muhammad Ishaq Zainulmuttaqin
  • 1802 - 1803 Caretaker Sultan Wakil Pangeran Natawijaya Untuk sementara administrasi Kesultanan
 Banten dipegang oleh seorang Caretaker Sultan Wakil Pangeran Natawijaya
  • 1803 - 1808 Sultan Aliyuddin II Abu al-Mafakhir Muhammad Aqiluddin
  • 1808 - 1809 Caretaker Sultan Wakil Pangeran Suramenggala Untuk sementara administrasi 
Kesultanan Banten dipegang oleh seorang Caretaker Sultan Wakil Pangeran Suramenggala
  • 1809 - 1813 Sultan Maulana Muhammad Shafiuddin Muhammad bin Muhammad Muhyiddin Zainussalihin
Catatan:
1. Persyaratan bagi penobatan tersebut dituangkan dalam sebuah perjanjian yang ditandatangani pada 17 April 1684, di dalamnya berisi batas kedaulatan Banten, dengan demikian segala sesuatu yang berkaitan dengan urusan dalam dan luar negeri harus atas persetujuan VOC.

2. Ketika Sultan Abdullah Muhammad Syifa Zainularifin dibuang ke Ambon, istrinya Ratu Syarifah Fatima berhasil membujuk Belanda (Baron van Inhoff), untuk menobatkan putranya dari suami terdahulu sebagai Sultan Banten. Pangeran Syarifuddin pun naik takhta dengan gelar Sultan Syarifuddin Ratu Wakil. Namun demikian,  pada kenyataannya yang berkuasa adalah Ratu Syarifah Fatima. Hal inilah yang menyebabkan tidak diakuinya Sultan Abdullah Muhammad Syifa Zainularifin, maupun Ratu Syarifah Fatima sebagai Sultan Banten ke-11.

Pewaris Kesultanan setelah dihapuskan Belanda
  • 1832 - 1888 Pangeran Surya Kumala (Pangeran Suryo Kumolo) (Catatan) 1
  • 1888 - 1946 Pangeran Timoer Soerjaatmadja (Catatan) 1 & 2
  • 1946 Ratu Bagus Aryo Marjono Soerjaatmadja (Catatan) 3
  • 4 Ratu Bagus Abdul Mugni Soerjaatmadja
Catatan:
1. Sultan Maulana Muhammad Shafiuddin yang dibuang ke Surabaya merasa kecewa atas perlakuan penjajah, dan melarang keturunannya untuk menikah dengan keturunan Eropa. Tapi Pangeran Surya Kumala melanggarnya, yang mengakibatkan hak pewarisan tahta Kesultanan Banten dialihkan kepada Pangeran Timur Soerjaatmadja.

2. Pada masa vakum Kesultanan Banten, rakyat Banten di bawah pimpinan para Ulama secara seporadis sering mengadakan perlawanan kepada pemerintah Hindia Belanda, yang menyuarakan spirit kesultanan Banten dan keislaman, hal ini dapat dilihat pada  peristiwa Geger Cilegon tahun 1888.

3. Diawal kemerdekaan RI tepatnya  tahun 1946 - 1948, di Yogyakarta terjadi pertemuan antara pewaris takhta Kesultanan Banten: Ratu Bagus Aryo Marjojo Soerjaatmadja, dan K.H. Tubagus Achmad Chotib al-Bantani (Residen Banten), yang dihadiri pula oleh Soekarno, dan Sultan Hamengkubuwono IX. Pada pertemuan ini, Soekarno mempersilakan pewaris takhta Kesultanan Banten untuk memimpin wilayah Banten kembali, tetapi pewaris takhta yang sesngguhnya, saat itu masih punya tanggung jawab sebagi Direktur BRI (kini setingkat Gubernur Bank Indonesia), menitipkan kepemimpinan Banten termasuk penjagaan, dan pengurusan aset keluarga besar Kesultanan Banten kepada K.H. Tubagus Achmad Chotib al-Bantani selaku Residen Banten, sampai saat bilamana anak atau cucu Marjono kembali ke Banten.

Literasi YSN

Sumber : dari berbagai sumber
Foto : Istimewa
Indonesia Mandiri
Labels: Kesultanan, Politik

Thanks for reading Silsilah Sultan Banten. Please share...!

0 Komentar untuk "Silsilah Sultan Banten"

Wanita Cerdas Hormati Pria Berpengetahuan Luas

Wanita Cerdas Hormati Pria Berpengetahuan Luas
Jendela Nusantara

Proud to be Indonesia

Proud to be Indonesia
Back to Local Wisdom

Iklan : WWT, IM. OtO, WM


Back To Top