![]() |
Masjid Agung Banten |
Daendels memerintahkan Sultan Banten untuk memindahkan ibu kotanya ke Anyer, dan menyediakan tenaga kerja untuk membangun pelabuhan yang direncanakan akan dibangun di Ujung Kulon. Sultan menolak perintah Daendels, sebagai jawabannya Daendels memerintahkan penyerangan atas Banten dan menghancurkan Istana Surosowan.
Sultan beserta keluarganya disekap di Puri Intan (Istana Surosowan), dan kemudian dipenjarakan di Benteng Speelwijk. Sultan Abul Nashar Muhammad Ishaq Zainulmutaqin kemudian diasingkan, dan dibuang ke Batavia. Pada 22 November 1808, Daendels mengumumkan dari markasnya di Serang, bahwa wilayah Kesultanan Banten telah dimasukan ke dalam wilayah Hindia Belanda.
Selain itu Gubernur Jendral Herman Willem Daendels mengeluarkan surat keputusan pada tanggal 22 November 1808 untuk melepaskan Lampung, dari wilayah kesultanan Banten, dan keterkaitannya dengan Vereenigde Oostindische Compagnie (VOC), wilayah Lampung dalam surat keputusan tersebut langsung berada dibawah pengawasan Gubernur Jenderal.
Kesultanan Banten resmi dihapuskan tahun 1813 oleh pemerintah kolonial Inggris. Pada tahun itu, Sultan Muhammad bin Muhammad Muhyiddin Zainussalihin dilucuti dan dipaksa turun tahta oleh Thomas Stamford Raffles. Peristiwa ini sejarah berakhirnya riwayat Kesultanan Banten.
Literasi YSN
Sumber : dari berbagai sumber
Foto : Istimewa
Labels:
Kesultanan
Thanks for reading Lepasnya Lampung dan Penghapusan Kesultanan Banten 1808 - 1813. Please share...!
0 Komentar untuk "Lepasnya Lampung dan Penghapusan Kesultanan Banten 1808 - 1813"