-->

YSN (Yayasan Salakanagara Nusantara), dejavu Banten

Wanita Cantik di Mata Pria

Wanita Cantik di Mata Pria
Wanita-wanita Berparas Menawan Hati

News

Salakanagara merupakan Kerajaan (Sunda) Tertua dI Indonesia 130 - 362 M   Teluk Lada   Silsilah Sultan Banten   Lepasnya Lampung dan Penghapusan Kesultanan Banten 1808 - 1813   Tradisi Suku Baduy Dalam   Perang Saudara di Kesultanan Banten 1682 - 1684   Pembangunan Perekonomian Kesultanan Banten 1663 - 1667   Puncak kejayaan Kesultanan Banten 1651-1682   Legenda Syekh Maulana Mansyurudin   Sejarah VOC di Banten  

Didukung Oleh

Back to Blogspot A to Z

Tradisi Suku Baduy Dalam

Serang (dejavuBanten)Adat istiadat suku baduy disebut sebagai tradisi Seba, yang berasal dari bahasa Sunda yang memiliki makna Saba yang artinya berkunjung atau silaturahmi. Seba adalah melakukan kunjungan resmi kepada penguasa beserta mengirim hasil bumi, ritual ini di lakukan sebagai bentuk silaturahmi, dan sebagai bukti kesetiaan warga Baduy kepada pemerintah. Disini melalui Bupati dan Gubernur. Seba di selenggarakan satu tahun sekali.



Seba terbagi dua, seba kecil dan Seba Besar
Seba kecil dilaksanakan, saat dimana hasil panen menghasilkan panen yang tidak berlimpah, maka pemimpin Baduy hanay mengadakan seba kecil saja. Yakni menyerahkan hasil panen saja, tanpa di tambah dengan perangkat dapurnya.

Sedangkan seba besar memerlukan persiapan lebih besar. Artinya selain hasil panen yang di serahkan, juga akan di tambah dengan pelengkap dapur.

Seba besar dilaksanakan saat hasil panen melimpah ruah. Namun pada intinya, masyarakat baduy pasti akan mengadakan seba ini, karena ini sudah merupakan tradisi suku baduy setiap tahun.

Sebelum tradisi seba di adakan, akan di awali dengan ritual Kawalu. Kawalu artinya suku baduy tidak boleh menerima tamu dari luar selama 3 bulan.

Seba besar membutuhkan persiapan fisik yang baik terutama untuk warga baduy dalam. Karena dalam pelaksanaannya harus menghadap ke bupati atau gubernur langsung. Dan perjalanan tersebut di tempuh harus tanpa naik kendaraan, dan tidak menggunakan alas kaki.

Biasanya mereka akan sampai di kantor gubernur sekitar 3 hari perjalanan. Kantor gubernur banten terletak di Jl.Letjen Kiyai Sjam’un kota Serang. Jarak dari Baduy di Pegunungan Kendeng ke pendopo gubernur Banten + 95 km.

Akan tetapi, hanya masyarakat baduy dalam saja yang tidak naik kendaraan, dan tanpa alas kaki. Mereka berjalan kaki dari desanya menuju Rangkasbitung yang berjarak + 45 km. Kemudian di lanjutkan esok harinya ke pendopo Gubernur, jaraknya + 50 km.

Sementara, warga baduy luar menggunakan kendaraan, karena mereka sudah menerima budaya luar. Disini uniknya, bisa di bayangkan warga Baduy dalam berjalan kaki, dan tanpa alas kaki dengan jarak tempuh 95 km.



Literasi YSN

Sumber : dari berbagai sumber
Foto : Istimewa
Indonesia Mandiri

Foto : Istimewa

Labels: Tradisi

Thanks for reading Tradisi Suku Baduy Dalam. Please share...!

0 Komentar untuk "Tradisi Suku Baduy Dalam"

Wanita Cerdas Hormati Pria Berpengetahuan Luas

Wanita Cerdas Hormati Pria Berpengetahuan Luas
Jendela Nusantara

Proud to be Indonesia

Proud to be Indonesia
Back to Local Wisdom

Iklan : WWT, IM. OtO, WM


Back To Top