Serang (dejavuBanten) - Syekh Mansyur dan Batu Qur’an, nama Cikadueun erat dengan Batu Quran, yang dahulu diyakini adalah pijakan kaki Syekh Maulana Mansyur ketika hendak pergi berhaji ke tanah suci, Mekkah.
Saat kembali dari Makkah, Syekh Maulana Mansyur muncul bersama dengan air dari tanah yang tidak berhenti mengucur, yang juga diyakini bahwa air yang mengucur tersebut adalah air zam zam.
Syekh Maulana Mansyur kemudian bermunajat kepada Allah dengan salat dua rakaat di dekat keluarnya air tersebut.
Selesai salat Syekh Maulana Mansyur kemudian mendapat petunjuk untuk menutup air tersebut dengan Alquran, dan atas izin Allah air tersebut berhenti mengucur, sementara Alquran tersebut berubah menjadi batu, sehingga dinamakan “Batu Quran”.
Syekh Maulana Mansyur dikenal sebagai salah seorang ulama pemberani, cerdas, piawai dalam memainkan alat-alat kesenian bernafaskan Islam.
Di masa kejayaan Sultan Hasanudin (berkuasa 1552 - 1570), Syekh Maulana Mansyur, yang dikenal juga sebagai Ki Mansyur, ternyata cakap dalam ilmu pertanian serta komunikasi. Sehingga ia diberi tugas untuk menjaga kawasan Islam Banten Selatan dan berdomisili di Cikaduen.
Literasi YSN
Sumber : dari berbagai sumber
Foto : Istimewa
Indonesia Mandiri
Labels:
Legenda
Thanks for reading Legenda Batu Qur'an-Pandeglang. Please share...!
0 Komentar untuk "Legenda Batu Qur'an-Pandeglang"